Setiap orang pasti mendambakan kesuksesan baik sukses dalam hidup maupun didalam dunia kerja. Ada dua motivasi utama seseorang untuk bekerja yaitu untuk mendapatkan status dan atau untuk mendapatkan nominal. Pernyataan tersebut dikuatkan dengan dua paradigma yang ada saat ini yaitu: Paradigma umum dan Paradigma sukses

Inti paradigma umum memandang bahwa seseorang bekerja untuk mencari penghasilan, dengan penghasilan yang diperoleh ia gunalan untuk mewujudkan rencana masa depan nya. Sehingga apabila orang tersebut berhalangan bekerja atau bahkan telah berhenti bekerja (cuti atau pensiun, misalnya) maka penghasilannya perlahan tapi pasti berkurang dan habis, lalu bagaimana dengan perencanaan masa depan yang telah disusun?

Lain halnya dengan inti pandangan Paradigma sukses. Paradigma ini memandang bahwa seseorang bekerja untuk membangun asset, asset tersebut akan terus berputar untuk mendatangkan penghasilan yang dapat digunakan untuk mewujudkan rencana masa depannya. Apabila orang tersebut berhalangan bekerja atau bahkan telah berhenti bekerja (cuti atau pensiun, misalnya) maka ia akan tetap memiliki penghasilan, sehingga ia memiliki banyak kesempatan untuk mewujudkan semua rencanaan masa depan yang telah disusun. Asset yang dibangun dapat berupa Corporate (membangun perusahaan bersistem), Franchise dan Personal Franchise.

Paradigma sukses membentuk kita untuk selalu berfikir positif dan kreatif serta bijaksana dalam menyikapi kehidupan ini. Kita dituntut untuk tekun dalam mengumpulkan informasi sedetail mungkin untuk mendapatkan “sesuatu” yang bernilai dalam hidup kita. Paradigma sukses juga mengajak kita untuk berhati-hati terhadap titik kenyamanan, seperti gajian, liburan atau bahkan dekat dengan kekasih hati.
Yap demikianlah sedikit ulasan dalam acara workshop wirausaha yang telah diadakan pada tanggal 6 february 2009 oleh Job Placement Centre STIE YKPN Yogyakarta. Dengan pembicara Bp. Indra Yuwono (Praktisi, Motivator dan Pengusaha Otomotiv dari Semarang).

Do you like this article? Share It!